Oleh: Jamaluddin
(Pj. Keuchik Gampong Blang Poroh)
Di era digital sekarang, website gampong bukan lagi sekadar halaman online, namun bisa menjadi tulang punggung komunikasi, ekonomi, budaya, dan tata kelola pemerintahan di tingkat gampong.
Untuk Gampong Blang Poroh, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, sebuah website gampong yang dikelola dengan baik dapat mempercepat pembangunan lokal, memperkuat identitas komunitas, serta membuka peluang ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan masyarakat luas.
Pertama-tama dari sisi ekonomi dan pelaku usaha kecil, web gampong berperan sebagai etalase digital. Usaha mikro dan kecil di Gampong Blang Poroh seperti pengrajin, pedagang makanan tradisional, jasa lokal, atau produk pertanian bisa mendapatkan halaman profil produk, katalog, dan kontak pemesanan.
Dengan fitur marketplace sederhana atau direktori usaha, pelaku usaha yang sebelumnya hanya mengandalkan pasar tradisional dapat menjangkau pelanggan dari Lhokseumawe dan luar kota, menerima pesanan online, dan mengembangkan pemasaran melalui media sosial yang terintegrasi. Dampaknya: peningkatan omset, penciptaan lapangan kerja, dan diversifikasi sumber pendapatan keluarga.
Kedua, dari aspek informasi sosial-budaya, web gampong menjadi arsip hidup bagi tradisi lokal di Blang Poroh. Website dapat memuat sejarah gampong, adat istiadat, profil tokoh adat, kalender acara keagamaan dan kebudayaan, serta galeri foto dan video dokumenter. Ini membantu generasi muda memahami akar budaya dan memperkenalkan kearifan lokal ke wisatawan atau peneliti. Selain itu, pemuatan konten dalam bahasa Aceh dan bahasa Indonesia memperkuat aksesibilitas dan menjaga kelestarian bahasa lokal.
Ketiga, peran web dalam pemerintahan lokal krusial untuk transparansi dan partisipasi publik. Melalui website, perangkat gampong bisa mempublikasikan berita, keputusan musyawarah, anggaran gampong (APBG), proyek pembangunan, serta mekanisme layanan publik (mis. pengurusan surat, jadwal posyandu, layanan sosial). Adanya formulir pengaduan atau usulan daring mempermudah warga menyampaikan aspirasi, sementara publikasi laporan realisasi anggaran meningkatkan akuntabilitas dan mengurangi potensi miss-informasi.
Data yang terstruktur pada website juga memudahkan koordinasi dengan kecamatan atau pihak swasta ketika mencari dukungan program atau investasi mikro.
Dari sisi sosial, web gampong membantu memperkuat jaringan sosial antarwarga. Pengumuman, kelompok diskusi, forum kegiatan komunitas, atau even-even penting untuk kegiatan sosial dapat dimediasi lewat platform ini. Ketika warga merasa informasi mudah diakses dan partisipasi difasilitasi, rasa kepemilikan terhadap program-program gampong meningkat yang pada gilirannya memperkuat kohesi atau jaringan sosial.
Sebagai penutup, web gampong tersebut, bukan hanya alat teknologi semata, akan tetapi ia adalah infrastruktur sosial-ekonomi yang memberdayakan. Ketika dirancang inklusif dan dikelola berkelanjutan, website ini akan memperbesar peluang usaha kecil, melestarikan budaya setempat, dan membuat pemerintahan gampong lebih transparan serta responsif. Mulai dari halaman profil usaha hingga laporan anggaran, setiap konten adalah langkah kecil menuju pembangunan gampong yang lebih mandiri dan sejahtera.